April 23, 2021

Pemberian Saham NQ kepada Nadzir Wakaf Yayasan Desa Emas (Sertifikasi Lembaga Wakaf BWI)

Alhamdulillah Sebagian Saham Nabungqurban.com sudah diberikan kepada pengelola Wakaf Produktif (Yayasan Desa Emas) sebesar 24.6 %. Hal ini dilakukan menjadi tujuan utama berdirinya Nabungqurban.com sebagai Perusahaan Sosialpreneur.

Alhamdulillah dengan Pembagian Saham ini menjadikan Nabungqurban.con sebagai Perusahaan Wakaf.
Ditanda Tangani di Kantor Yayasan Desa Emas Berlokasi di Menara 165, TB Simatupang.

Struktur Dewan Pembina:

  1. Aries Muftie,
  2. Ary Ginanjar Agustian,
  3. Abdullah Yazid.

Dewan Pengawas:

  1. Yusuf Mansur,
  2. Djoko Budi Setiawan,
  3. Abdul Majid.

Ketua Umum: Iwan Agustiawan Fuad,

Ketua Pelaksana: Erick Firmansyah Muftie.

read more
Oktober 31, 2020

Aplikasi JOS Tawarkan Cara Menabung Biaya Hewan Kurban yang Murah

PT Jawara Multi Pembayaran Indonesia merilis aplikasi mobile bernama Jamaah Online System (JOS) di smartphone Android. Aplikasi ini membantu umat muslim melaksanakan ibadah kurban di hari raya Idul Adha dengan mudah dan murah karena biayanya bisa dicicil beberapa kali, sehingga biaya hewan kurban lebih terjangkau.

Aplikasi ini menjadi solusi bagi umat muslim yang ingin melakukan ibdaah kurban tapi memiliki keuangan yang terbatas.

“Berkurban melalui fitur tagihan kurban di aplikasi JOS mengajak semua umat muslim berkurban secara terencana sambil berwakaf dengan mudah, aman, dan harga terjangkau,” kata Iskandar Idris, General Manager Aplikasi JOS, di diskusi virtual, Kamis (29/10).

Menurut Iskandar, untuk memanfaatkan cara menabung hewan kurban ini, masyarakat tinggal mengunduh aplikasi JOS dengan mengetikkan kata kunci ‘Jama’ah Online Sistem’ di Play Store . Sementara bagi yang telah menggunakan aplikasi JOS, cukup melakukan update ke versi terbaru di Play Store.

“Berkurban sambil berwakaf dengan lebih mudah, aman, dan harga terjangkau dengan aplikasi JOS,” ujarnya.

Firman, CEO Nabung Kurban, menambahkan aplikasi ini dihadirkan untuk memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan hewan kurban. Biasanya harga hewan kurban cukup mahal terutama jelang Hari Raya Idul Adha.

Selain itu, ada persepsi sebagian masyarakat bahwa berkurban cukup sekali seumur hidup. Apalagi selama ini terjadi permainan harga hewan kurban oleh pemilik modal. Lewat aplikasi JOS dihadirkan konsep berkurban yang lebih murah dan terjangkau.

Data tahun lalu, potensi ekonomi hewan kurban mencapai Rp 28,4 triliun dari 3,5 juta pekurban dengan mayoritas berada di Jabodetabek. Rinciannya, kambing sebanyak 2,49 juta ekor dan sapi 1,02 juta ekor dengan total daging kurban mencapai 181.000 ton. Manfaat ekonomi dari aktivitas kurban ini mulai dari peternak sampai pedagang mencapai Rp 69 triliun.

Untuk pengadaan hewan kurban di aplikasi JOS, pengembang bekerja sama dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan peternak/produsen hewan kurban serta distributor untuk menyalurkan hewan kurban dari pemesannya. Untuk hewan kurban sapi, jenis yang didatangkan adalah jenis sapi bali.

“Cukup dengan cicilan Rp 150 ribuan selama 12 kali, sudah bisa berkurban 1/7 bagian sapi dengan bobot sapi 200 kg. Harga jual kami paling murah di kelasnya,” ucap Firman.

Firman juga meyakinkan bahwa solusi pengadaan hewan kurban melalui aplikasi JOS dikelola dengan mudah murah dan terjangkau, aman/amanah, profesional, dan menguntungkan.

Dengan aplikasi JOS, pengguna dapat mencicil biaya hewan kurban, mulai Rp 5 ribuan per hari atau Rp 150 ribuan per bulan dan tersedia harga lainnya.

Selain itu, dana calon pekurban juga dijamin aman karena dana mereka disimpan di bank. Memasuki H-60 Idul Adha, kurban dana yang terkumpul mulai dibelanjakan dengan harga jual beli hewan kurban per kilogram yang tidak berubah.

Benefit lain bagi pengguna aplikasi ini, kata Idris Iskandar, pengelolaan hewan kurban dilakukan oleh manajemen Nabung Qurban, unit usaha dari Koperasi Ummat Bersatu Barokah (KUBB). Koperasi ini bekerja sama dengan tim profesional yang memiliki lebih dari 20.000 jam terbang di pengelolaan hewan kurban sejak 2004.

“Bergabung di aplikasi ini juga menguntungkan dunia-akherat karena bagi pekurban terdapat selisih harga Rp 3 juta sampai Rp 4 juta dibandingkan pembelian hewan kurban langsung di bulan Dzulhijah,” jelasnya.

Menurutnya, pekurban juga mendapat pahala syiar kurban, sedekah, dan wakaf dari sebagian harga yang dibayarkan.

Dalam kegiatannya, pengelola aplikasi JOS bekerja sama dengan berbagai perusahaan dan lembaga, seperti Speedcash (e-wallet), POROZ (Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat), Lazismu, GYD, Paydoit, BAZNAS, DMI wilayah Kota Tangerang Selatan, dan DKM mesjid serta pesantren dari berbagai provinsi di Indonesia.

Aplikasi JOS juga sedang dalam proses kerjasama dengan Badan Wakah Indonesia.

Di Idul Adha tahun lalu, pengelola aplikasi JOS telah mengelola 112 ekor sapi dan 59 ekor kambing milik para pekurban kemudian meningkat menjadi 231 ekor sapi dan 103 ekor kambing pada Idul Adha tahun 2020.

Sampai September 2020, aplikasi JOS telah menerima kepersertaan untuk menabung hewan kurban dari masyarakat sebanyak 114 ekor sapi dari target 1000 ekor sapi pada bulan Mei 2021 mendatang.

Unit Usaha Koperasi UBB yang menjadi mitra aplikasi JOS saat ini sedang proses menjadi Perseroan Wakaf dengan sekitar 40 persen saham pendirinya yang kelak akan diwakafkan.

Sumber

read more
September 15, 2020

Tentang Sapi Bali

Kelebihan Sapi Bali

Sapi Bali mempunya beberapa kelebihan dari sapi impor. Keunggulan Sapi Bali terletak pada tulang sapi bali relatif lebih kecil dari sapi jenis lain, hal tersebut berarti jumlah daging pada sapi bali jauh lebih banyak dan tebal.

Sapi bali memiliki beberapa ciri diantaranya warna kulit coklat yang sedikit kehitaman dan postur badan yang lebih pendek dari sapi lainnya. Daging Sapi bali dapat di aplikasikan pada hidangan lokal apapun semisal rendang mapun bakso.

sapi bali sapi qurban

Ciri ciri sapi bali diantaranya;

  1. Sapi Bali memiliki warna hitam pada sapi jantan yang telah menjapai usia 1 tahun atau jika sdh cukup dewasa kelamin. Warna Hitam pada sapi bali kana berubah menjadi warna merah bata apabila telah dikebiri
  2. Sapi Bali yang masih anakan dan berkelamin betina memiliki warna kulit merah bata
  3. Bagian Sapi memiliki warna putih pada bagian kaki dan bokong.
  4. Bagian ujung hidung atau cermin hidung dan ujung ekor berwarna hitam,
  5. Pada bagian sapi bali yaitu Gumba atau punggung ujung ekor memiliki ciri khas bergaris hitam.
  6. Sapi Bali tidak memiliki punuk, berbadan sedang, serta mempunyai dada yang dalam, berkaki ramping.
  7.  Mempunyai kuku berwarna hitam serta ada warna putih pada Kaki di bawah persendian karpal dan tarsal.
  8. Kulit berwarna putih berbentuk oval atau white mirror terdapat pada paha bagian dalam.

sumber : GatraNews

read more
Juni 7, 2019

10 Alasan Mengapa join di NabungQurban.com

10 Alasan Join di NabungQurban.com

  1. Berpengalaman lebih dari 20.000 jam dalam pengadaan Sapi dan Hewan Qurban
  2. Memiliki Portofolio Pengadaan Sapi di Beberapa Perusahaan Besar dan Instansi Pemerintahan
  3. Bekerja Sama dengan Bank Syariah Mandiri
  4. Dana Aman dan DiJamin oleh LPS Lembaga Penjamin Simpanan
  5. Masuk dalam Silaturahmi Komunitas Qurban
  6. Bekerja sama dengan lembaga penyalur terpercaya ACT
  7. Bebas biaya pemeliharaan hingga proses pengiriman
  8. Guarantee Harga SAPI Lebih MURAH dikelasnya dari harga pasar.
  9. Jaminan Hewan Qurban SEHAT
  10. Bebas biaya pemeliharaan
read more
Juni 7, 2019

Dalil Perintah berQurban

 

Kata Qurban berasal dari bahasa Arab yaitu “qaruba-yaqrubu-qurban, qurbanan”, yang artinya dekat. (Kamus Al-Bisri,1999). Maksudnya ialah mendekatkan diri kepada Allah Swt. Adapun pengertian secara istilah qurban adalah penyembelihan hewan dalam rangka ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt yang dilakukan pada waktu tertentu. Ibadah qurban disyariatkan pada tahun ketiga hijrah, sama halnya dengan zakat dan shalat hari raya. (Terjemahan Fiqih Islam wa Adillatuhu, 2011).

Perintahh berqurban disyariatkan dalam Islam dan telah disampaikan dalam beberapa ayat Al-Quran seperti dalam surat Al-Kautsar ayat 2 :

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).

Dalam surat al-Maidah ayat 27 :

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

“Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka (qurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, “Sungguh, aku pasti membunuhmu!” Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.”

Kisah lain ialah qurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim as dan putranya Ismail. Diceritakan dalam Al-Quran surat as-Saffat ayat 102-107 yang artinya:

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim. Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu”, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”.

Perintah Qurban dalam Al Quran

Ketulusan dan kepasrahan Nabi Ibrahim dan putranya Ismail untuk melaksanakan perintah Allah tidak diragukan. Iblis selalu berusaha untuk menggodanya, namun Ibrahim tetap kuat dan kukuh untuk melaksanakan perintah Allah walaupun hanya lewat mimpi (ru’yah shadiqah). Dengan ketabahan, ketulusan, dan tawakkal kepada Allah, ia melaksanakan perintah tersebut dengan penuh keyakinan, kepasrahan dan keikhlasan.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, “Ketika Ibrahim as diperintahkan untuk mengurbankan anaknya, syaitan menghadangnya ditempat sa’i (berlari-lari kecil) dan ingin mendahuluinya, tetapi Ibrahim lebih dulu sampai. Kemudian Malaikat Jibril membawanya menuju Jumratul ‘Aqabah, di sini syaitan menghadang, lalu ia lempar dengan tujuh buah kerikil. Kemudian ia melanjutkan perjalanan hingga syaitan menghadang di Jumratul Wustha, ia lempar syaitan itu dengan tujuh buah kerikil”. (Shahih Tafsir Ibnu Katsir jilid 7, 2013).

Sebenarnya penyembelihan qurban atas nama Allah disyariatkan pada umat-umat sebelumnya. Allah Swt berfirman :

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ (34) الحج

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”.

Rasulullah SAW melaksanakan qurban pada saat melaksanakan haji Wada’di Mina. Beliau berqurban 100 ekor unta, 70 ekor disembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor disembelih oleh Ali bin Abi Thalib. Ibadah qurban Nabi SAW ini difirmankan Allah dalam surat Al-Hajj ayat 36 yang artinya :

“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur”.

Berqurban pada hakikatnya adalah suatu bentuk pengabdian dan kepasrahan seorang hamba yang bertaqwa dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Hanya orang-orang yang bertakwa serta ikhlas sajalah yang akan diterima qurbannya oleh Allah Swt. (Republika, 2010).

Allah berfirman:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ (37) الحج

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik” . (Al-Hajj:37).

Pada ayat di atas Allah SWT menyatakan bahwa tujuan disyari’atkan penyembelihan hewan-hewan qurban ini tidak lain agar semua hamba mengingat-Nya saat menyembelihnya. Sebab Allah-lah yang menciptakan dan yang memberi rizki. Disebutkan dalam hadis :

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلاَ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ – رواه مسلم

“Sesunggunya Allah tidak memandang bentuk badanmu dan tidak pula bentuk rupamu, akan tetapi Dia memandang hatimu” (Shahih Tafsir Ibnu Katsir jilid 6, 2013).

read more
partners
partners
partners
partners
partners
partners
partners
partners
× CHAT WA DI SINI